menu

Senin, 29 Juni 2015

Karakteristik E-learning

Image result for karakteristik
sumber gambar : www.learn.or.id


Menurut Tafiardi (2005:91) karakteristik e-learning, antara lain adalah :
  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana pengguna dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
  3. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials). Bahan ajar disimpan di komputer sehingga dapat diakses kapan saja dan di mana saja bila ada yang memerlukannya.
  4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan setiap saat dapat dilihat di komputer.  



Sabtu, 27 Juni 2015

Lomba TIK 2015 : Web Sekolah, Blog Guru, Media Pembelajaran

Lomba TIK 2015 : Web Sekolah, Blog Guru, Media Pembelajaran ini merupakan salah satu event tahunan dari BTIKP Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan ini merupakan agenda rutin sebagai wujud partisipasi dalam memajukan dunia TIK khususnya dalam bidang edukasi/pendidikan.

Lomba TIK ini diharapkan dapat memotivasi para guru-guru khususnya yang berada di provinsi Kalimantan Selatan untuk memanfaatkan kemajuan  teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. 

Untuk info selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :



Menang ataupun kalah dalam suatu lomba jangan dijadikan beban, yang pasti mari ikut dan berpartisipasi untuk menambah pengalaman dan wawasan TIK kita. 

Semoga info ini bermanfaat...





Jumat, 26 Juni 2015

Prinsip Desain E-learning

Menurut Mayer (2009 : 270-271) ada tujuh prinsip dasar untuk dalam mendesain multimedia agar program e-learning berlangsung efektif yaitu:
  1. Prinsip multimedia, siswa belajar lebih baik dengan kata-kata dan gambar daripada dengan kata-kata saja.
  2. keterdekatan ruang, siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar yang terkait disajikan saling berdekatan daripada saling berjauhan.
  3. keterdekatan waktu, siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar yang terkait yang ada dilayar disajikan secara simultan (bersamaan) daripada bergantian.
  4. Prinsip koherensi, siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata, gambar atau suara tambahan ditiadakan daripada dimasukkan.
  5. Prinsip modalitas, siswa bisa belajar lebih baik dengan animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-screen. 
  6.  Prinsip redundansi, siswa bisa belajar lebih baik dengan animasi dan narasi daripada animasi, narasi dan teks on-screen. 
  7. Prinsip perbedaan individual, pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa dengan pengetahuan rendah dari pada siswa dengan pengetahuan tinggi.

Kamis, 25 Juni 2015

Model-Model Penyajian E-learning


Menurut The Concord Consortium (2001) ada sembilan karakteristik kunci model penyajian e-learning yang berkualitas, yaitu: (1) asynchronous collaboration, (2) explicit schedules, (3) expert facilitation, (4) inquiry pedagogy, (5) community building, (6) limited enrollment, (7) high quality material, (8) purposeful virtual spaces, dan (9) ongoing assessment.
sumber gambar : www.bensap.blogspot.com

Informasi yang diperoleh dari karakteristik model penyajian ­e-learning tersebut antara lain :(1) pengguna tidak harus mengakses e-learning secara bersamaan, (2) pengguna dapat melakukan sharing seputar pengalaman dan pemahamannya, (3) pembelajaran online harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki kualifikasi khusus dalam pembelajaran online, (4) pengguna sebaiknya terdiri 12 sampai 25 orang di dalam suatu kelas agar mudah diatur dalam pembelajaran kolaboratif, (5) desainer melengkapi e-learning dengan berbagai media dengan cakupan yang luas, disertai petunjuk aktivitas pengguna sesuai gaya belajar yang berbeda, dan (6) penilaian online berlangsung secara berkelanjutan, dimana guru memperoleh bukti-bukti ketercapaian belajar dari pengguna melalui partisipasinya selama diskusi harian.

Rabu, 24 Juni 2015

E-learning

Pengertian E-learning

Cakupan pengertian e-learning yang cukup luas mengakibatkan banyak orang mendefinisikan e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi umum dari e-learning diberikan oleh Gilbert & Jones dalam Surjono (2011:2), yaitu: pengiriman materi pembelajaran melalui media elektronik seperti internet, intranet/ekstranet, radio, TV, CD ROM, dll. William Horton (2006:1) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan teknologi informasi dan komputer untuk menciptakan pengalaman belajar. Som Naidu mengatakan (2006:1) “E-learning is commonly referred to the intentional use of networked information and communications technology in teaching and learning”.
Sumber Foto : eazysafe.com
Victoria dalam Asmani (2011:129) menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun non formal yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) sebagai pengantar bahan ajar, interaksi, dan atau fasilitasi. Sementara itu Chaeruman (2008 : 31-32) menyatakan bahwa e-learning yang sesungguhnya adalah pemanfaatan TIK yang relevan sehingga memungkinkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana guru lebih berperan sebagai fasilitator, mentor, pelatih, teman belajar dan siswa lebih berperan sebagai partisipan aktif, penghasil pengetahuan, pemecah masalah, serta berbagai pengetahuan sebagaimana layaknya seorang ahli atau pakar. 
Pada umumnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Televisi dan radio yang ditujukan untuk pendidikan juga bisa disebut dengan e-learning, namun umumnya e-learning dikatakan mencapai puncaknya setelah bersinergi dengan internet (internet based learning).

Selasa, 23 Juni 2015

Saatnya beralih ke daftar hadir berbasis TIK


Daftar hadir atau biasa disebut dengan absensi merupakan salah satu dokumen wajib yang harus dimiliki oleh guru pengajar khususnya wali kelas. Buku Daftar hadir yang besar dengan penghitungan yang masih manual rasanya sudah tidak cukup relevan dengan zaman digital ini. Maka, sudah saatnya beralih ke daftar hadir berbasis TIK. 

Pada daftar hadir ini setelah mengisi nama sekolah, guru, mata pelajaran, waktu, ruang, bulan dan tahun kita tinggal mengisikan nama peserta didik dan mengetik H untuk Hadir, S untuk Sakit, I untuk Izin, dan A untuk Alpa. Jika dalam waktu tertentu ada libur maka cukup dikosongkan saja atau diberi warna yang berbeda.

tampilan program
Semoga program sederhana ini bisa bermanfaat bagi yang relevan menggunakannya.  Jika ada pertanyaan dan saran silahkan isi dengan meninggalkan komentar. Terima kasih.

Untuk Wali Kelas download disini
Untuk Guru Mapel download disini

Senin, 22 Juni 2015

Pemanfaatan TIK belum optimal

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat telah membuka kemungkinan yang luas untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Sayangnya pesatnya perkembangan TIK belum dapat diikuti dengan perkembangan pemanfaatan TIK khususnya dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan TIK masih banyak digunakan untuk sosial media, sementara pemanfaatan untuk pendidikan belum optimal. 



Ada beberapa faktor yang menyebabkan pemanfaatan TIK untuk pendidikan belum bisa dioptimalkan antara lain sebagai berikut :
  1. Belum siapnya sumber daya manusia untuk memanfaatkan TIK dalam pendidikan, karena para pendidik/guru belum mahir TIK.
  2. Pemanfaatan TIK belum optimal karena sarana dan prasarana pendukung di sekolah belum memadai.
  3. Ketika SDM dan sarana prasarana pendukung sudah memadai, terkadang jaringan internet tidak memadai.
Semoga saja ke depan dengan kurikulum yang selalu berubah, terselip ruang untuk pemanfaatan TIK bagi pendidikan.